Hari Musik
Nasional diperingati di Indonesia setiap tanggal 9 Maret, ditetapkan sejak
tahun 2013 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013. Walaupun
tanggal ini bukan merupakan hari libur, peringatannya menjadi bentuk apresiasi
terhadap perkembangan musik Indonesia. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta pada 9 Maret 2013. Menariknya,
Hari Musik Nasional jatuh pada tanggal yang sama dengan Hari Perempuan Nasional.
Hari Perempuan Internasional menyoroti peran penting perempuan dalam berbagai
bidang, termasuk seni dan musik. Keduanya mencerminkan pentingnya kontribusi
individu-individu yang berperan dalam memperkaya budaya dan masyarakat, baik
melalui seni musik maupun perjuangan kesetaraan gender.
Starrducc (Sumber: The Jakarta Pride)
Band Bogor pertama
dengan vokalis perempuan adalah Starducc. Lagu-lagu mereka memiliki ciri khas
dalam pilihan kata-kata yang sederhana, terjalin harmonis dengan harmoni musik
yang juga sederhana. Perpaduan instrumen terasa manis dipadukan dengan vokal
merdu Amira Nauli menambah keindahan sentuhan jangly pop khas Starrducc.
Starrducc menghadirkan pengalaman mendengarkan musik pop yang ceria dan
menyenangkan. Salah satu contohnya adalah lagu “Seperti Bunga” dari mini album
debut mereka, di mana umpatan terdengar lembut diiringi ketukan drum offbeat
yang tidak terduga. Amira Nauli melantunkan lirik “Bajingan... terjebak
hujan...” dengan melodi pop manis, diiringi dentingan gitar jingle-jangle.
Starrducc terdiri dari Cinta Rama Bani Satria, Adji Pamungkas, Amira Nauli,
Andreas Yendra, dan Daniel Agung Samudera. Dua nama pertama sebelumnya dikenal
sebagai bagian dari grup punk rock The Jansen, namun di Starrducc, mereka
meninggalkan gaya punk dan beralih ke pop.
Rrag (Sumber: pophariini)
Band
selanjutnya adalah band indie rock bernama Rrag. Rrag terbentuk dengan anggota
Dhi Adjeng Widyasti (bas, vokal), Arafat Zawaid (gitar, vokal), Damas Hermansjah
(gitar, vokal), dan Wili Benardo (drum). Mereka mulai mendapatkan perhatian
setelah merilis debut mini album “.Eter” pada pertengahan 2019, membawa nuansa
baru sekaligus menghadirkan sentuhan nostalgia musik indie era 1990-an. Pada
November 2021, Rrag meluncurkan single “Pelikan,” yang semakin memperkuat
kehadiran mereka di dunia musik. Maxi-single "Bayang" dirilis pada 18
September 2022 melalui Bandcamp Tromagnon Records dan situs The Store Front.
Rilisan "Bayang" ini merupakan kumpulan pengalaman baru mereka, yang
menjadi dorongan untuk tetap menikmati hidup di tengah kesibukan pekerjaan dan
tantangan sehari-hari, dengan proses yang didasari oleh spontanitas dan
fleksibilitas waktu. Semua dilakukan tanpa beban ekspektasi yang tinggi.
Ambarila (Sumber: Trenz indonesia)
Terakhir,
berawal dari sebuah duo, Ambarila telah berkembang menjadi sebuah band lengkap,
dengan Sangaji di gitar utama, Reza Ciong di bass, Ipey di gitar akustik,
Alejandro “Cito” Saksakame di drum, dan, tentu saja, Amba di ukulele dan Rila
sebagai vokalis utama. Ambarila merilis single terbaru mereka, “Hajumari,” yang
menandai perubahan besar dalam perjalanan musik mereka seiring dengan
transformasi menjadi band penuh. Judul “Hajumari” merupakan kombinasi dari kata
“haju” dan “mari,” yang melambangkan awal baru bagi Ambarila dalam eksplorasi
musik mereka. Suara merdu Rila membuat pendengar merasa nostalgia.
Dalam perayaan
Hari Musik Nasional dan Hari Perempuan Internasional, band-band dengan vokalis
perempuan menunjukkan bahwa musik adalah ruang bagi semua orang untuk
berekspresi dan berkarya. Kehadiran mereka membawa warna baru dalam berbagai
genre, dari rock hingga pop, serta menyuarakan berbagai isu dan emosi dengan
kuat. Tak hanya sebagai penyanyi, banyak dari mereka juga berperan dalam
penciptaan lagu dan arah musikal band mereka. Semakin berkembangnya
representasi perempuan di industri musik menjadi inspirasi bagi generasi
mendatang untuk terus berkarya dan menembus batasan.
Banyak musisi
perempuan yang berharap mendapatkan ruang dan apresiasi di industri musik.
Dengan representasi yang lebih luas, mereka dapat terus menginspirasi generasi
baru untuk berani berkarya dan menembus batasan. Industri musik yang lebih
setara dan inklusif akan membuka peluang lebih besar bagi perempuan untuk
berkembang, baik di atas panggung maupun di balik layar.
Komentar
Posting Komentar