Mengapa Rafflesia Arnoldii Bisa Mekar di Bogor? Ini Penjelasannya!

Untuk pertama kalinya, bunga Rafflesia arnoldii varian R. Br berhasil mekar di luar habitat alaminya, tepatnya di Kebun Raya Bogor. Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya konservasi yang telah dilakukan selama bertahun-tahun oleh para peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kebun Raya Bogor. Biasanya, bunga langka ini hanya ditemukan di hutan hujan tropis Sumatra dan Kalimantan. Lantas, bagaimana Rafflesia bisa tumbuh di Bogor?


Rafflesia arnoldii dikenal sebagai bunga terbesar di dunia, bunga ini memiliki diameter yang dapat mencapai lebih dari satu meter dan berat hingga 10 kilogram. Selain ukurannya yang luar biasa, bunga ini juga mengeluarkan bau busuk yang menarik serangga seperti lalat untuk membantu proses penyerbukan. Bunga ini merupakan parasit obligat, yang berarti ia tidak memiliki batang, daun, atau akar sendiri, melainkan hidup sepenuhnya bergantung pada tanaman inang dari genus Tetrastigma.

Mengapa Bisa Tumbuh di Bogor?
Keberhasilan Rafflesia arnoldii mekar di Kebun Raya Bogor tidak terjadi secara kebetulan. Beberapa faktor utama yang mendukung pertumbuhan bunga ini di luar habitat aslinya antara lain:

  1. Iklim yang Mendukung
    Bogor dikenal sebagai kota hujan dengan curah hujan tinggi dan suhu yang stabil sepanjang tahun, mirip dengan kondisi lingkungan alami Rafflesia di Sumatra dan Kalimantan.

  2. Keberadaan Tanaman Inang yang Sesuai
    Rafflesia hanya dapat tumbuh jika terdapat tanaman inang dari genus Tetrastigma. Di Kebun Raya Bogor, tanaman inang ini telah ditanam dan dipantau secara khusus untuk mendukung pertumbuhan Rafflesia.

  3. Upaya Konservasi dan Penelitian Intensif
    Para peneliti BRIN dan Kebun Raya Bogor telah melakukan berbagai penelitian untuk memahami siklus hidup Rafflesia, mulai dari penyebaran biji hingga pertumbuhan bunga. Berkat teknik konservasi yang tepat, bunga ini akhirnya berhasil mekar.

Meski keberhasilan ini menjadi kabar baik bagi dunia konservasi, budidaya Rafflesia tetap menjadi tantangan besar. Rafflesia memiliki siklus hidup yang kompleks, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, dan hanya mekar selama beberapa hari. Tingkat keberhasilan perkecambahan bijinya juga sangat rendah, sehingga memerlukan teknik khusus agar dapat tumbuh dengan baik di luar habitat aslinya.

Mekarnya Rafflesia arnoldii RBR di Kebun Raya Bogor menjadi tonggak penting dalam pelestarian spesies langka ini. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa konservasi ex situ (di luar habitat asli) bisa menjadi alternatif dalam menjaga kelestarian flora langka yang terancam punah akibat deforestasi dan perubahan lingkungan.

Dengan penelitian yang terus berlanjut, diharapkan lebih banyak individu Rafflesia yang dapat ditanam dan mekar di lokasi konservasi lainnya. Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa upaya pelestarian flora Indonesia dapat berjalan efektif dengan kolaborasi antara lembaga penelitian, pemerintah, dan masyarakat.

Mekarnya Rafflesia di Bogor bukan hanya momen langka yang menarik perhatian, tetapi juga pengingat bahwa perlindungan keanekaragaman hayati harus terus diperjuangkan untuk generasi mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suara Perempuan di Panggung Musik: Band-Band Asal Bogor dengan Vokalis Perempuan

Suwarsih Djojopuspito: Sastrawan Perempuan Bogor yang Jarang Diketahui

Perbaikan Jalan Ambles di Batu Tulis Ditargetkan Selesai Sebelum Lebaran