Festival Bedug Cibinong: Warisan Takbiran yang Tetap Bergema

 Malam takbiran di Cibinong, Bogor, selalu diramaikan dengan dentuman bedug yang menggema di bawah langit malam. Festival Bedug bukan hanya hiburan, tetapi menjadi simbol budaya dan tradisi warga yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Sumber: Detik.com

Setiap malam sebelum Idulfitri, suasana Cibinong, Bogor, terasa berbeda dari biasanya. Ratusan warga berkumpul di bawah Flyover Cibinong untuk menyaksikan dan meramaikan Festival Bedug, sebuah tradisi yang terus dilestarikan oleh masyarakat Pabuaran dan sekitarnya. Tradisi ini bukan sekadar pertunjukan musik atau pawai malam takbiran biasa, melainkan wujud nyata dari warisan budaya lokal yang hidup dalam denyut kehidupan masyarakat.

Festival Bedug di Cibinong telah berlangsung sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi salah satu acara yang dinanti oleh warga, terutama anak-anak muda. Mengusung semangat kebersamaan, para peserta festival — mulai dari anak-anak hingga dewasa — membawa bedug hiasan beraneka warna dan motif, menaikkannya ke atas mobil bak terbuka, lalu berkeliling sambil menabuh bedug seiring takbir yang dilantunkan.

Bedug yang ditampilkan dalam festival ini bukan bedug biasa. Selain ukurannya yang besar, beberapa dihias secara kreatif untuk menarik perhatian penonton. Ada yang dicat dengan warna mencolok, dihiasi ornamen khas Betawi atau Sunda, bahkan dihiasi lampu LED agar tampak mencolok di tengah malam. Tabuhan bedug dipadu dengan semangat takbir menciptakan atmosfer yang meriah, syahdu, dan penuh haru.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang turut hadir pada festival tahun ini, menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat yang menjaga dan melestarikan tradisi ini. Ia menyebutkan bahwa Festival Bedug adalah salah satu kekayaan budaya Bogor yang patut dibanggakan dan dilestarikan. Menurutnya, tradisi ini mengajarkan nilai kebersamaan, semangat gotong royong, dan rasa cinta terhadap budaya lokal.

Festival ini juga memiliki nilai edukasi budaya bagi generasi muda. Di tengah arus globalisasi dan hiburan digital, Festival Bedug menjadi ruang nyata bagi anak-anak dan remaja untuk mengenal dan terlibat dalam tradisi leluhur mereka. Dalam festival ini, mereka bukan hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku budaya. Banyak dari mereka belajar cara menabuh bedug, menghias kendaraan, dan ikut serta dalam pawai takbiran.

Selain sebagai tradisi keagamaan dan budaya, Festival Bedug juga berkontribusi pada geliat ekonomi lokal. Pedagang kaki lima, penjual makanan khas Lebaran, hingga perajin bedug kecil merasakan dampak positif dari keramaian acara ini. Festival ini pun menjadi salah satu atraksi wisata budaya yang menarik perhatian pengunjung dari luar daerah.

Secara historis, bedug sudah digunakan sejak era Wali Songo sebagai alat komunikasi untuk memanggil masyarakat beribadah atau memberi tanda waktu salat. Dalam konteks perayaan Idulfitri, bedug menjadi simbol semangat takbir yang menggema menyambut kemenangan setelah sebulan berpuasa.

Festival Bedug di Cibinong menjadi cermin bahwa tradisi lokal bisa bertahan dan terus berkembang jika dirawat bersama. Ia bukan hanya simbol kemeriahan, tetapi juga tonggak budaya yang menyatukan masyarakat dalam semangat yang sama: merayakan Idulfitri dengan kebanggaan akan jati diri mereka sebagai bagian dari Bogor.


Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suara Perempuan di Panggung Musik: Band-Band Asal Bogor dengan Vokalis Perempuan

Suwarsih Djojopuspito: Sastrawan Perempuan Bogor yang Jarang Diketahui

Perbaikan Jalan Ambles di Batu Tulis Ditargetkan Selesai Sebelum Lebaran