Mengapa Kue Talas Menjadi Khas Bogor? Ini Alasan di Baliknya

Sumber: Bogor Jawa Pos

Kue talas identik dengan Bogor sebagaimana bakpia dengan Yogyakarta. Namun, bagaimana sebenarnya sebuah kue sederhana dari bahan umbi-umbian ini bisa menjadi ikon kuliner Kota Hujan? Jawabannya terletak pada kombinasi bahan lokal, budaya, dan inovasi yang berjalan seiring waktu.

Bogor dikenal sebagai kota dengan kekayaan kuliner yang beragam. Salah satu yang paling menonjol dan kini menjadi ikon oleh-oleh adalah kue talas. Tidak sedikit wisatawan yang menjadikan kue ini sebagai buah tangan wajib ketika pulang dari Bogor. Tapi mengapa talas, dan bukan bahan lain seperti singkong atau ubi, yang berhasil mengangkat nama Bogor di ranah kuliner?

Alasan pertama adalah ketersediaan bahan bakunya yang melimpah. Talas merupakan salah satu hasil tani utama di kawasan Bogor. Daerah-daerah seperti Cijeruk, Dramaga, hingga Leuwiliang dikenal sebagai sentra produksi talas. Talas dari Bogor, terutama jenis talas beneng dan talas bogor (talas santan), memiliki kualitas unggul dengan ukuran besar, tekstur lembut, dan rasa gurih manis alami. Karena tumbuh baik di dataran tinggi dengan tanah subur, talas mudah dibudidayakan oleh petani lokal dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak lama.

Yang kedua adalah nilai historis dan budaya dari konsumsi talas itu sendiri. Sejak dulu, masyarakat Bogor terbiasa mengolah talas menjadi makanan sehari-hari. Talas rebus, kolak talas, keripik talas, hingga pepes talas adalah beberapa contoh sajian tradisional yang umum ditemukan dalam rumah tangga lokal. Artinya, talas bukanlah bahan asing, melainkan bagian dari identitas kuliner masyarakat Bogor.

Namun, pergeseran besar terjadi ketika pelaku usaha lokal mulai melakukan inovasi pengolahan talas menjadi produk modern. Salah satu yang paling terkenal adalah Lapis Talas Bogor, yang pertama kali dipopulerkan oleh merek Lapis Bogor Sangkuriang sekitar tahun 2011. Kue ini menggabungkan tepung talas sebagai bahan utama dalam pembuatan sponge cake, lalu ditambahkan lapisan krim, keju, atau topping cokelat. Warnanya yang ungu alami menjadi daya tarik visual tersendiri.

Dengan tampilan modern dan rasa yang lezat, lapis talas cepat populer di kalangan wisatawan. Ia memenuhi tiga kriteria utama oleh-oleh: memiliki ciri khas lokal, enak, dan tahan lama. Inilah yang membuatnya cepat menempel dalam benak konsumen sebagai “kue khas Bogor”. Popularitas ini terus meningkat seiring promosi yang dilakukan secara digital dan berkembangnya outlet oleh-oleh khas di seluruh kota.

Alasan lain mengapa kue talas menjadi ikon Bogor adalah peran aktif pemerintah daerah dan pelaku UMKM dalam branding kuliner lokal. Melalui berbagai event kuliner dan festival produk UMKM, kue talas sering diposisikan sebagai produk unggulan. Ini menciptakan asosiasi kuat antara talas dan identitas kota. Dalam jangka panjang, hal ini berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat akan potensi bahan lokal dan pentingnya mempertahankan warisan kuliner.

Kue talas juga menjadi simbol keberhasilan ekonomi kreatif berbasis lokalitas. Produk ini bukan hanya dijual di toko oleh-oleh, tetapi juga dipasarkan secara daring ke berbagai kota besar di Indonesia. Inovasi pun terus berkembang, dari varian rasa, bentuk, hingga kemasan yang semakin menarik. Ini menunjukkan bahwa bahan pangan sederhana seperti talas bisa menjelma menjadi produk unggulan daerah jika dikembangkan dengan serius.

Dalam konteks yang lebih luas, kisah kue talas mencerminkan bagaimana warisan lokal bisa bertahan dan berkembang di era modern. Ia tidak hanya memperkaya khasanah kuliner nasional, tetapi juga memperkuat identitas daerah dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakatnya. Kue ini adalah contoh nyata bagaimana bahan lokal bisa diangkat menjadi simbol kebanggaan kota melalui inovasi dan kolaborasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suara Perempuan di Panggung Musik: Band-Band Asal Bogor dengan Vokalis Perempuan

Suwarsih Djojopuspito: Sastrawan Perempuan Bogor yang Jarang Diketahui

Perbaikan Jalan Ambles di Batu Tulis Ditargetkan Selesai Sebelum Lebaran